Ketika kita melihat kembali ke dua tahun terakhir yang sudah kita lewati dan sedang kita jalani (2020-2021), tidak bisa dipungkiri betapa dua tahun terakhir adalah masa yang tidak mudah untuk dijalani. Pandemi Covid-19 membawa masalah dan kesulitan bagi semua negara.

Mulai dari mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat serangan virus corona, mereka yang tertular virus ini, sampai dampak turunan seperti kehilangan pekerjaan dan tersendatnya bisnis dan hilangnya pengalaman belajar di sekolah dan kemampuan untuk bersosialisasi. Dampak dari pandemi begitu besar terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dimulai di awal tahun 2020, lonjakan pandemi gelombang kedua dalam kasus COVID kembali dirasakan oleh masyarakatdi pertengahan tahun 2021. 

Lonjakan kasus mengakibatkan pemerintah mengadakan pengetatan dan pembatasan interaksi sosial. Para pekerja diarahkan untuk bekerja dari rumah dan para pelaku usaha dituntut untuk bisa bertransformasi agar dapat bertahan di masa pandemi. Para pelaku usaha yang tidak mampu untuk beradaptasi dengan pasar dan tidak mau bertransformasi, pada akhirnya harus menelan pil pahit dan dengan terpaksa memutuskanmenutup usaha mereka dikarenakan lockdown yang berkepanjangan dan pasar yang sepi. Dengan ditutupnya perbatasan internasional, jumlah kunjungan wisatawan mancanegarapun menurun dan mengakibatkan dunia usaha pariwisata pun lesu. 

Namun selain membawa dampak yang negatif, pandemi ini juga membawa dampak positif dan memberi peluang bagi mereka yang jeli membaca tingkah laku pasar. Selama pandemi, ditemui adanya pergeseran pelaku usaha terutama mereka yang memantau dengan cermat perkembangan lokal dan internasional,dan jeli dalam mengambil peluang. Di tengah masa yang penuh ketidak pastian, sebuah survey di Australia menunjukkan bahwa permintaan pasar akan ketersediaan tenaga ahli di bidang IT justru meningkat.

Lockdown membuat orang bekerja dari rumah dan membutuhkan dukungan IT yang handal agar bisnis dapat berjalan baik. Dan tanpa terasa bisnis IT pun menjadi usaha yang diminati dan banyak dilirik oleh penanam modal. Pola bekerja juga telah mengalami transformasi. Trend bekerja dari rumah telah mengurangi waktu yang selama ini terbuang sewaktu commuting dari dan ke kantor. Para pekerja memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarga di rumah dan meningkatkan kesehatan mental mereka.

Usaha retail juga salah satu bidang yang bertransformasi banyak ke arah online shopping. Masyarakat menjadi terbiasa melakukan kegiatan belanja dalam kenyamanan rumah mereka, tanpa menghabiskan waktu di jalan. Bidang ini juga membuka peluang terhadap bisnis lain seperti jasa kurir dan asuransi pengiriman barang. Ketika kita menuju penghujung tahun 2021, kita dihadapkan dengan banyak peluang dan kesempatan untuk menjadikan tahun 2022 menjadi tahun yang lebih baik lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Persiapanyang baik dan cermat dalam dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan kesempatan adalah kunci keberhasilan. Serenity hadir untuk mendampingi dan memberi solusi secara profesional dan inovatif. Serenity adalah mitra untuk pengembangan diri, serta perencanaan dan pengembangan usaha masa depan. Sebagai sebuah organisasi, Serenity melalui pendekatan misiologis untuk membangun tim yang sehat dan berkesinambungan dalam mengelola fungsi dukungan dan pelayanan terhadap masyarakat.

By. Khristiani Ginting